Fig 11.15 & 11.16
1. Pendahuluan [kembali]
Decoding a counter adalah proses mengubah keluaran biner dari counter menjadi sinyal logika tunggal yang menunjukkan kondisi tertentu. Misalnya, dalam sebuah sistem counter 3-bit, ketika output mencapai nilai biner 101
(5 desimal), maka decoder akan mengaktifkan satu keluaran spesifik untuk mewakili kondisi tersebut. Proses ini memungkinkan counter dihubungkan langsung dengan komponen kontrol seperti LED, alarm, atau logika kendali lainnya.
Melalui proses decoding, kita dapat menentukan tindakan spesifik berdasarkan nilai tertentu dari counter, seperti reset otomatis, pengendalian urutan kerja, atau pengaktifan modul lain. Oleh karena itu, memahami cara kerja dan penerapan decoding pada counter menjadi sangat penting dalam perancangan sistem digital yang efisien dan terorganisir.
2. Tujuan [kembali]
- Mempelajari dan Memahami konfigurasi rangkaian Decoding a Counter.
- Memahami cara membuat rangkaian Decoding a Counter pada Proteus.
- Mengetahui penggunaan rangkaian Decoding a Counter.
3. Alat dan Bahan [kembali]
1. Gerbang NOT
Gerbang NOT merupakan suatu jenis logic gates yang memiliki fungsi sebagai suatu pembalik, atau yang dikenal dengan istilah inverter. Dengan demikian, nilai yang merupakan hasil keluaran (output) yang didapatkan akan selalu bertolak belakang dengan input..
Gerbang NAND adalah salah satu gerbang logika dasar dalam elektronika digital yang menghasilkan output yang bernilai kebalikan dari output gerbang AND. Artinya, output dari gerbang NAND akan bernilai rendah (0) hanya jika semua inputnya bernilai tinggi (1). Jika ada satu atau lebih input yang bernilai rendah, maka outputnya akan bernilai tinggi.
4. Dasar Teori [kembali]
Decoding a counter adalah proses mengidentifikasi kondisi tertentu dari output biner counter dan menghasilkan sinyal logika yang aktif (biasanya logika tinggi/1) hanya pada saat kondisi tersebut tercapai. Proses ini memungkinkan counter untuk “berbicara” dengan rangkaian lain—misalnya untuk menyalakan LED, mengaktifkan alarm, mereset counter, atau memicu perubahan dalam sistem otomatisasi.
Secara umum, decoding dilakukan menggunakan kombinasi gerbang logika, terutama:
-
Gerbang AND: digunakan untuk mendeteksi kondisi semua input bernilai 1.
-
Gerbang NOT: digunakan untuk membalik sinyal, sehingga kita bisa mendeteksi logika 0 pada suatu bit counter.
Misalnya, jika kita ingin mengenali saat counter 3-bit menghasilkan 101
(angka 5 dalam desimal), maka kita akan menghubungkan output counter ke:
-
Q2 = 1
-
Q1 = 0 → gunakan NOT Q1
-
Q0 = 1
Peran Penting Decoding dalam Sistem Digital
Decoding sangat penting dalam pengendalian sistem digital karena:
-
Memberi kontrol selektif pada kondisi tertentu
-
Dapat digunakan untuk mereset counter secara otomatis
-
Mengontrol urutan operasi sistem
-
Mengaktifkan tampilan angka tertentu dalam sistem display
-
Dapat digunakan dalam pengkodean alamat memori dan multiplexing
Dalam sistem BCD (Binary Coded Decimal) counter, decoding juga digunakan untuk mengubah keluaran biner (0–9) menjadi bentuk yang bisa dibaca oleh tampilan 7-segment. Selain itu, ketika beberapa counter dikaskade untuk menghitung hingga angka besar (misalnya 9999), decoding digunakan untuk mengenali saat transisi ke digit berikutnya diperlukan.
Modulus Counter dan Hubungan dengan Decoding
Modulus counter (MOD-n) menunjukkan jumlah maksimum keadaan unik yang bisa dihitung sebelum kembali ke nol. Misalnya:
-
MOD-8 counter: menghitung dari 0 hingga 7
-
MOD-10 counter (BCD): menghitung dari 0 hingga 9
Dalam praktiknya, decoding digunakan untuk mengatur modulus counter yang lebih kecil dari jumlah bit. Sebagai contoh, jika kita memiliki counter 4-bit (16 keadaan) tapi hanya ingin menghitung dari 0 hingga 9 (MOD-10), maka pada saat mencapai 10 (1010
), sinyal decode digunakan untuk mereset counter ke 0000, sehingga hanya menghitung 0–9 saja.
Example :
Soal:
Sebuah decoder digunakan untuk mendeteksi keluaran counter 3-bit saat mencapai angka 5. Kombinasi logika manakah yang sesuai?
a) AND(Q2, Q1, Q0)
b) AND(Q2, NOT Q1, Q0)
c) AND(NOT Q2, Q1, Q0)
d) AND(Q2, Q1, NOT Q0)
Jawaban:
b) AND(Q2, NOT Q1, Q0)
(Karena 5 dalam biner = 101
)
Soal:
Sebuah rangkaian counter 4-bit dengan flip-flop JK digunakan dalam sebuah sistem monitoring. Output counter dihubungkan ke logika decoder. Rangkaian harus memberikan output logika tinggi hanya ketika counter mencapai 9.
Berapa banyak gerbang logika minimal yang dibutuhkan dan apa fungsinya?
Jawaban:
Nilai 9 dalam biner = 1001
-
Q3 = 1
-
Q2 = 0 → NOT Q2
-
Q1 = 0 → NOT Q1
-
Q0 = 1
5. Percobaan [kembali]
a). Prosedur
- Mempersiapkan Alat beserta Bahan seperti yang telah tertera pada Sub Bab Alat dan Bahan di atas
- Merangkai Rangkaian
- Pada Rangkaian disambungkan input berupa gelombang pulsa agar dapat melihat bagaimana perbedaan respons gelombang input dan outputnya.
- Amatilah nilai input dan output dengan menyesuaikannya dengan rumus yang ada,
b). Rangkaian simulasi dan Prinsip kerja
c). Video simulasi
6. Download File [kembali]
- Rangkaian 11.15 [download]
- Rangkaian 11.16 [download]
Komentar
Posting Komentar